BAB I
PEMBAHASAN
1.1. Perusahaan Multinasional (MNC)
- Pengertian Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan tetapi pesusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di negara – negara lain (negara cabang).
- Contoh Perusahaan Multinasional :
- LEVI’S JEAN
Sebuah kisah menggambarkan sejarah celana jeans yang telah diciptakan oleh Levi Strauss tahun 1880 ini, delapan tahun setelah jeans masuk ke Amerika Serikat (AS) tahun 1872. Jeans Levis pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Kain celana ini biasa dipakai oleh angkatan laut. Orang Prancis menyebut celana ini dengan sebutan “bleu de Génes”, yang berarti biru Genoa. Meski tekstil ini pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss, seorang pemuda berusia dua puluh tahunan yang mengadu peruntungannya ke San Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas. Levi Strauss & Co. adalah produsen pakaian Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1853 oleh Levi Strauss. Perusahaan ini bersifat internasional dengan 3 divisi geografis Levi Strauss North Americas, bermarkas di San Francisco, Levi Strauss Europe, dengan markas di Kota Brusel dan Levi Strauss Asia Pacific, markas di Singapura. Jumlah karyawan perusahaan Levi Strauss & Co. sampai saat ini telah mencapai sekitar 8.850 di seluruh dunia.
- EPSON
Awalnya EPSON yang ada saat ini memang bukan berasal dari Indonesia. Produk asal Jepang ini menjadikan Indonesia menjadi pusat produksinya didunia. Epson sesungguhnya berawal dari usaha jam merek Seiko. Ya, merek jam yang selama ini kita kenal itu merupakan cikal bakal berdirinya EPSON. Boleh dibilang EPSON adalah anak kandung Seiko. Didirikan Hisao Yamazaki pada 1942, Seiko berada di bawah bendera Daiwa Kogyo. Kala itu, Seiko amat terkenal akan keunggulannya dalam teknologi presisi kinetiknya. Teknologi ini sangat memperhatikan detail, ketepatan, serta keakuratan secara mekanis dan berulang. Sebuah teknologi yang mencerminkan gaya hidup orang Jepang.
- LG
Didirikan pada 1947, Lucky Chemical Industrial Co. (sekarang disebut LG Chemical), adalah merupakan perusahaan kimia pertama di Korea. Perusahaan ini merupakan sebuah kerja sama antara keluarga Koo dan Heo, yang telah memiliki bisnis yang saling bersaing satu sama lain untuk beberapa generasi. Grup ini memperluas ke peralatan rumah tangga pada 1958 di bawah nama Goldstar Electronics Co. GeumSung being Planet Venus)(sekarang disebut LG Electronics), yang merupakan perusahaan elektronik pertama di negara tersebut. LG Indonesia didirikan pada 15 Desember 1990 yang berpusat di Gedung Garuda Indonesia. LG Indonesia juga sebagai sponsor resmi Persija Jakarta.
1.2.Perusahaan Patungan (Joint Venture)
- Pengertian Perusahaan Patungan
Joint Venture atau usaha patungan merupakan persetujuan diantara dua pihak atau lebih untuk melakukan kerjasama di dalam suatu proyek, seringkali suatu joint venture dilakukan apabila perusahaan-perusahaan dengan teknologi yang saling melengkapi ingin menciptakan barang atau jasa yang akan saling memperkuat posisi masing-masing perusahaan.
- Contoh Perusahaan Patungan
- Joint Venture antara Sony dan Ericsson
Sony dan Ericsson melengkapi perjanjian usaha patungan. Sony Ericsson Mobile Communications ditetapkan untuk memulai operasi pada 1 Oktober. Bertujuan untuk dunia posisi terdepan dalam ponsel.
Sony Corporation dan Telefonaktiebolaget LM Ericsson hari ini mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui persyaratan untuk menggabungkan bisnis ponsel mereka di seluruh dunia , dengan persetujuan akhir dari Dewan kedua perusahaan induk dan tunduk pada persetujuan peraturan .
Kedua perusahaan yang menandatangani Memorandum mereka kesepahaman pada bulan April yang baik pada jadwal dan mengatur untuk membentuk perusahaan patungan , Sony Ericsson Mobile Communications , seperti yang direncanakan pada tanggal 1 Oktober 2001. Manajemen global joint venture akan berbasis di London dan, setelah diperlukan persetujuan,SonyEricsson dan akan mulai untuk menggabungkan operasi mereka masing-masing
Sony Ericsson Mobile Communications akan memulai aktivitas dengan produk global , pemasaran dan operasi penjualan dan tenaga kerja awal 3.500 karyawan . Atas dasar pro -forma , bisnis ponsel gabungan mencapai penjualan satuan tahunan sekitar 50 juta unit dan penjualan USD 7,2 miliar tahun lalu.
- Joint Venture antara Philips Electronics dan LG Electronics
Philips Electronics dan LG Electronics adalah untuk menggabungkan bisnis CRT mereka ke dalam perusahaan patungan yang baru.Langkah ini bentara patungan kedua antara kedua perusahaan. LG Philips LCD Company, yang ada 50-50 perusahaan patungan antara Philips dan LG dalam matriks aktif LCD , tidak terpengaruh oleh transaksi ini .
Perusahaan mengklaim patungan CRT – juga dasar 50/50 – akan menjadi nomor satu di dunia dalam hal teknologi . Ini akan memiliki penjualan tahunan lebih dari $ 6 milyar dan akan mempekerjakan 36 000 orang.Tabungan antara $ 200 juta dan $ 300 juta per tahun diharapkan dalam waktu dua tahun , menurut Gerard Kleisterlee , Philips ‘eksekutif wakil presiden dan chief operating officer .
Usaha ini akan meminjam $ 1,1 miliar , dimana sekitar setengahnya akan datang dari Philips , untuk membayar LG untuk perbedaan dalam nilai aset yang dibawa ke dalam usaha : LG memiliki laba sebelum bunga dan pajak pada marjin tiga angka , sedangkan Philips ‘ dalam ” low to mid -single digit “.Syarat-syarat yang Philips bisa berpartisipasi dalam penerbitan saham disukai oleh LG masih sedang dinegosiasikan . Tapi jika ingin berpartisipasi untuk $ 500 juta maksimal, akan mendapatkan saham 5 sampai 8 % di LG , menurut Jan Hommen , direktur keuangan Philips ‘.Usaha ini menyangkut semua kegiatan CRT dan komponen kunci . Kedua perusahaan akan mencakup kegiatan kaca mereka dan juga bertujuan untuk menyertakan teknologi layar plasma mereka , mengikuti penilaian .
Philips sudah merupakan pemasok terkemuka CRT , menjadi posisi nomor satu dalam tabung TV , dan nomor lima di monitor komputer , sedangkan LG memegang nomor memantau tiga posisi .Perusahaan-perusahaan yang mencari keuntungan dari kepemimpinan geografis LG di Asia dan Philips ‘ kekuatan di Eropa , Cina dan Amerika .Philippe Combes , saat ini CEO Philips Tampilan Komponen , akan memimpin perusahaan patungan.Transaksi ini diharapkan untuk menutup pada paruh pertama tahun 2001 , tunduk pada persetujuan regulator .
- Perusahaan PT. Nestle IndofoodCitarasa Indonesia
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Sejarah dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dahulu mencapai kesepakatan denangan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu.
Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut. Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai operasinya pada 1 April 2005. Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” atau “Perseroan”) merupakan produsen makanan dalam kemasan yang mapan dan terkemuka dengan berbagai pilihan produk makanan sehari-hari bagi konsumen di segala usia. Banyak di antara merek produknya merupakan merek terkemuka yang telah melekat di hati masyarakat Indonesia, serta memperoleh kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen di Indonesia selama bertahun-tahun.
ICBP berdiri sebagai entitas terpisah di bulan September 2009 serta tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) pada tanggal 7 Oktober 2010. ICBP didirikan melalui restrukturisasi internal dari Grup Produk Konsumen Bermerek (“CBP”) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”), perusahaan induk ICBP yang sahamnya tercatat di BEI sejak tahun 1994. Melalui proses restrukturisasi internal, seluruh kegiatan usaha Grup CBP dari Indofood, yang meliputi mi instan, dairy, penyedap makanan, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, serta biskuit (sebelumnya tergabung dalam Grup Bogasari), dialihkan ke ICBP.
Setelah pencatatan saham ICBP, Indofood tetap menjadi pemegang saham mayoritas ICBP dengan kepemilikan saham sebesar 80%. Oleh karenanya, ICBP tetap memiliki sinergi dengan perusahaan-perusahaan Grup Indofood lainnya dalam menjaga keunggulan kompetitifnya.
1.3.Pengambilalihan (Acquisition)
- Pengertian Pengambilalihan (Acquisition)
Pengambilalihan/akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor, untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar.
- Contoh Pengambilalihan (Acquisition)
- Akuisisi BenQ terhadap Siemens
Contoh dari kasus akuisisi adalah pembelian sebagian besar saham Siemens oleh BenQ. Siemens merupakan sebuah produsen ponsel dari jerman yang didirikan pada 12 Oktober 1847 oleh Werner Von Siemens. Setelah sempat menjadi penguasa pasar Eropa, kemudian pada tahun 2005 Siemens mengalami kerugian operasional sebesar US$ 170 juta, setelah pangsa pasarnya terus mengalami penurunan. Saat ini, Siemens hanya menguasai sekitar 5% pasar ponsel dunia, sangat jauh tertinggal dari Nokia yang menguasai 30% pasar. Kerugian yang didapat tersebut kemudian memaksa Siemens menjual saham pada BenQ yang kemudian BenQ akan menggunakan merek Siemens dalam produknya selama lima tahun sebagai akibat dari perjanjian akuisisi tersebut. Perusahaan Taiwan tersebut juga akan melakukan take over terhadap 6.000 pekerja namun hanya sebagai karyawan kontrak.
Kalangan analis pasar modal menilai, langkah Siemens untuk mengalihkan unit ponselnya ke BenQ melalui akuisisi yang dilakukan BenQ adalah yang terbaik daripada meningkatkan dana tunai untuk mempertahankan kestabilan bisnis. Dalam penutupan perdagangan di Bursa Efek Frankfurt kemarin, saham Siemens naik EUR 1.19 atau 1,94 persen menjadi EUR 62,40
- Akuisisi PT. Semen Gresik dan Thang Long Cement
PT Semen Gresik Tbk (SMGR) melakukan akuisisi dengan perusahaan semen asal Vietnam, Thang Long Cement. Rencananya akuisisi tersebut akan selesai pada pertengahan Desember 2012
Direktur Utama Semen Gresik Dwi Sutjipto menjelaskan akuisisi ini masih merupakan kesepakatan penjualan dan pembelian bersyarat (conditional sales purchase and agreement/CSPA) dengan Ha Noi General Export Import Joint Stock Company (Geleximco) yang merupakan holding dari Thang Long Cement.
“Investasi ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan perseroan sebagai perusahaan persemenan regional. Selain itu akuisisi ini akan menjadi tonggak awal dalam ekspansinya di luar Indonesia,” kata Dwi di kantor Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (14/11/2012).
Menurut Dwi, perseroan yakin pertumbuhan ekonomi Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara lainnya akan didukung oleh peningkatan kegiatan proyek atau konstruksi serta rencana-rencana pemerintah yang besar. Serta akan menciptakan pertumbuhan yang kuat di industri semen.
Di sisi lain, kerjasama ini akan menjadi tonggak bagi perluasan pertama yang dilakukan di pasar regional, dan menandai hubungan bilateral yang penting antara Indonesia dan Vietnam. Dengan pengamanan cadangan bahan baku, serta pengembangan pabrik baru di lokasi yang strategis dan bertekhnologi modern, Thang Long Cement langsung memberikan tambahan kapasitas dan cadangan batu kapur bermutu tinggi yang sangat mencukupi.
“Hal ini akan memperkuat posisi pasar regional dan memungkinkan kami untuk lebih berdayasaing sebagai antisipasi perdagangan bebas Asia yang akan datang,” tambahnya.
Thang Long Cement (TLCC) merupakan salah satu perusahaan penghasil semen terkemuka di Vietnam dengan total kapasitas produksi 2,3 juta ton per tahun, dihasilkan dari pabrik yang baru dengan tekhnologi terkini, berlokasi di Provinsi Quang Ninh, yang dilengkapi juga dengan fasilitas penggilingan semen di daerah pinggiran kota Ho Chi Minh.
Jarak yang dekat antara pabrik semen di Quang Ninh dengan pelabuhan laut dalam Cai Lan, fasilitas penggilingan ke jalur sungai menuju delta Mekong, serta jalan raya antar wilayah dan pelabuhan internasional, menjamin efektifitas biaya sistem distribusi. Jumlah cadangan bahan baku yang besar menjamin kecukupan pasokan bahan baku menjamin kecukupan pasokan bahan baku untuk memenuhi pertumbuhan kapasitas dan target produksi semen di masa yang akan datang. Thang Long Cement memiliki tambahan dua ijin pengembangan pabrik baru di provinsi Quang Ninh dan Binh Phuoc, Vietnam.
SMGR dan Geleximco bersama-sama akan mengembangkan kedua pabrik tersebut melalui anak perusahaan Thang Long Cement. Tambahan dua pabrik tersebut merupakan potensi dalam meningkatkan kapasitas TLCC menjadi 6,5 juta ton, untuk memenuhi kenaikan permintaan pasar domestik Vietnam, sekaligus merupakan potensi untuk memenuhi kekurangan pasokan di pasar regional.
Tambahan aset tersebut akan meningkatkan secara signifikan jejak SMGR di kancah internasional. Vu Van Tien, chairman Geleximco mengatakan pihaknya sangat tertarik bekerjasama dengan perusahaan penghasil semen terkemuka di Indonesia, seperti SMGR.
“Kami melihat manfaat yang penting dari kerja sama ini yang memungkinkan Thang Long Cement belajar keahlian di bidang manajemen, operasional, dan investasi yang dimiliki SMGR dalam industri semen,” tambahnya.
Soal dana, transaksi akan dibiayai dari sumber dana internal dan eksternal. JP. Morgan (S.E.A.) Ltd. bertindak sebagai penasihat keuangan SMGR dan An Binh Fund Management Company (ABF) sebagai penasihat keuangan Geleximco. Melli Darsa & Co. bertindak sebagai penasehat hukum SMGR dan Vision & Associates sebagai penasehat hukum Geleximco. (Kompas, 14 November 2012)
- Aqua yang diakuisisi Danone.
Contoh dari kasus akuisisi adalah Aqua yang merupakan produsen air minum dalam kemasan terbesar di Indonesia. Dimana merek Aqua sudah identik dengan air minum. Dimana ketika seseorang hendak membeli air minum. Mereka lebih cenderung mengatakan Aqua meskipun sebenarnya mereknya berbeda.
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh Aqua Golden Mississipi di Indonesia sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Di Indonesia, terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua. Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal ayahnya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Pasca Akuisisi DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %, sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group.
1.4.Penggabungan (Merger)
- Pengertian Penggabungan (Merger)
Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroaannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukkan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
- Contoh Penggabungan (Merger)
- PT. Bank CIMB Niaga (Bank Niaga dan Lippo Bank)
Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melalui penggabungan usaha. Penggabungan usaha adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entity ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Penggabungan usaha pada umumnya dilakukan dalam bentuk merger, akuisisi, dan konsolidasi. Merger dan akuisisi merupakan suatu cara pengembangan dan pertumbuhan perusahaan.
Contoh yang paling kuat saat ini adalah dorongan dari Bank Indonesia melalui kebijakan single presence agar bank-bank nasional melakukan merger agar menjadi lebih efisien, lebih kokoh dalam permodalan sehingga memiliki daya saing yang kuat secara internasional. Dorongan yang sama pun berlaku di perusahaan-perusahaan sekuritas, asuransi dan lainnya dengan sasaran akhir yang sama pula.Merger di Indonesia secara umum diatur dalam Undang-undang No.1/1995 mengenai Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 27/1998 mengenai Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 28/1999 mengenai Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank dan peraturan-peraturan lain yang terkait. Untuk perusahaan Terbuka, merger diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.G.1 mengenai Penggabungan dan Peleburan Usaha Perusahaan Public atau Emiten.
- Merger Bank Danamon
Danamon yang merupakan contoh kasus merger kedua, didirikan pada tahun 1956 dengan nama Bank Kopra Indonesia. Nama ini kemudian berubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1976 sampai sekarang. Pada tahun 1988, Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian adalah publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Sebagai akibat dari krisis keuangan Asia di tahun 1998, pengelolaan Danamon dialihkan di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai BTO (Bank Taken Over). Di tahun 1999, Pemerintah Indonesia melalui BPPN, melakukan rekapitalisasi sebesar Rp32,2 triliun dalam bentuk obligasi pemerintah. Sebagai bagian dari program estrukturisasi, di tahun yang sama PT Bank PDFCI, sebuah BTO yang lain, melakukan merger yang kemudian mengubah nama menjadi bagian dari Danamon. Kemudian di tahun 2000, delapan BTO lainnya (Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank Risjad Salim Internasional) dilebur ke dalam Danamon. Sebagai bagian dari paket merger tersebut, Danamon menerima program rekapitalisasinya yang ke dua dari Pemerintah melalui injeksi modal sebesar Rp 28,9 triliun. Sebagai surviving entity, Danamon bangkit menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
- Merger Trans.corp. (Trans TV dan Trans 7)
Perusahaan yang menjadi pilihan saya dalam contoh kasus merger adalah penggabungan perusahaan sejenis (Konglomerasi; vertical, horisontal) yakni antara Trans TV dengan Trans 7 dimana keduanya telah telah menjadi televisi swasta nasional dibawah naungan Trans.corp.
PT Trans Corporation (sebelumnya bernama PT Para Inti Investindo) adalah unit usaha para group di bidang media, gaya hidup, dan hiburan. Pada awalnya, Trans Corp didirikan sebagai penghubung antara stasiun televisi Trans TV dengan stasiun televisi yang baru saja diambil alih 49% kepemilikan sahamnya oleh Para Group dari Kelompok Kompas Gramedia (KKG), Trans 7 (dulunya TV 7). Trans Corp dimiliki oleh para group yang dimotori Chairul Tanjung.
1.5.Nasionalisasi, Privatisasi dan Divestasi
- Pengertian Nasionalisasi, Privatisasi dan Divestasi
Nasionalisasi yaitu apabila pemerintah mangambil alih satu / beberapa perusahaan milik swasta.
Privatisasi yaitu pemerintah menjual perusahaan-perusahaan Negara kepada pihak swasta.
Divestasi merupakan penjualan keatas salah satu bidang koperasi perusahaan atau menjual salah satu usaha yang dimiliki perusahaan induk.
- Contoh Nasionalisasi, Privatisasi dan Divestasi
1) Nasionalisasi
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Sejarah
WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Kegiatan usaha WIKA pada saat itu adalah pekerjaan instalasi listrik dan pipa air. Pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut berperan serta dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian Games ke-4 di Jakarta. Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap pengembangan kerap kali dilakukan untuk terus tumbuh serta menjadi bagian dari pengabdian WIKA bagi perkembangan bangsa melalui jasa-jasa konstruksi yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.
Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu, semakin berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan bersinergi.
Keterampilan para personel WIKA dalam industri konstruksi telah mendorong Perseroan untuk memperdalam berbagai bidang yang digelutinya dengan mengembangkan beberapa anak perusahaan guna dapat berdiri sendiri sebagai usaha yang spesialis dalam menciptakan produknya masing-masing. Pada tahun 1997, WIKA mendirikan anak perusahaannya yang pertama, yaitu PT Wijaya Karya Beton, mencerminkan pesatnya perkembangan Divisi Produk Beton WIKA saat itu.
Kegiatan PT Wijaya Karya Beton saat itu diantaranya adalah pengadaan bantalan jalan rel kereta api untuk pembangunan jalur double-track Manggarai, Jakarta, dan pembangunan PLTGU Grati serta Jembatan Cable Stayed Barelang di Batam. Langkah PT Wijaya Karya Beton kemudian diikuti dengan pendirian PT Wijaya Karya Realty pada tahun 2000 sebagai pengembangan Divisi Realty. Pada tahun yang sama didirikan pula PT Wijaya Karya Intrade sebagai pengembangan Divisi Industri dan Perdagangan.
Semakin berkembangnya Perseroan, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini tercermin dari keberhasilan WIKA melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta). Pada IPO tersebut, WIKA melepas 28,46 persen sahamnya ke publik, sehingga pemerintah Republik Indonesia memegang 68,42 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock Allocation (ESA).
Sementara itu, langkah pengembangan Divisi menjadi anak perusahaan yang berdiri di atas kaki sendiri terus dilakukan. Pada tahun 2008 WIKA mendirikan anak perusahaan PT Wijaya Karya Gedung yang memiliki spesialisasi dalam bidang usaha pembangunan high rise building. WIKA juga mengakuisisi 70,08 persen saham PT Catur Insan Pertiwi yang bergerak di bidang mechanical-electrical. Kemudian nama PT Catur Insan Pertiwi dirubah menjadi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. Di pertengahan tahun 2009, WIKA bersama perusahaan lain berhasil menyelesaikan Jembatan Suramadu, sebuah proyek prestisius yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura. Kini proyek tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Memasuki tahun 2010, WIKA berhadapan dengan lingkungan usaha yang berubah dengan tantangan lebih besar. Untuk itu, WIKA telah menyiapkan Visi baru, yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara. Visi ini diyakini dapat memberi arah ke segenap jajaran WIKA untuk mencapai pertumbuhan yang lebih optimal, sehat dan berkelanjutan.
2) Privatisasi
Privatisasi terhadap tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Sarana Karya, PT Kertas Padalarang dan PT Primissima.
Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, menyatakan PT Sarana Karya 100 persen sahamnya akan dilepas oleh negara dan diambil oleh PT Wijaya Karya. Sementara PT Kertas Padalarang sebesar 7,74 persen saham negara akan diambilalih oleh Perum Peruri.”Untuk PT Primissima sebesar 52,79 persen saham negara diprioritaskan kepada pemegang saham lain (GKBI) dengan penilaian yang wajar oleh tim penilai independen berdasarkan peraturan yang berlaku,” ujarnya saat rapat bersama komisi XI DPR di gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/10).Agus menegaskan tujuan privatisasi antara lain untuk pemisahan peran dan fungsi agar menjadi jelas antara regulator (departemen teknis) , shareholder (Menteri BUMN) dan operator (BUMN). Privatisasi dilakukan bukan hanya untuk pemenuhan APBN melainkan mendukung pengembangan perusahaan dengan metode penawaran umum di pasar modal.”Di samping itu juga untuk lebih mendorong penerapan prinsip-prinsip good corporate governence (GCG),” katanya.
Selain itu ada beberapa hal teknis yang membuat perusahaan plat merah tersebut harus melakukan privatisasi yakni kondisi infrastruktur perusahaan yang sudah tua sehingga menurunnya produktivitas. Jika BUMN rugi, secara otomatis turut merugikan negara.”Sebagai contoh misal PT Kertas Padalarang karena penurunan tersebut, perseroan merugi selama lima tahun berturut-turut,” ujarnya.
Penurunan kinerja ini,membuat perseroan kehilangan kepercayaan dari kreditur dalam meminjamkan dananya untuk melakukan ekspansi bisnisnya. “Untuk itu kami Kemenkeu mendukung rencana Kementerian BUMN tersebut kedepannya,” jelasnya.Wakil Ketua Komisi XI, Zulkieflimansyah, menjelaskan proses tersebut telah disepakati oleh seluruh fraksi di Komisi XI sehingga sudah bisa dilakukan. “Setelah disetujui fraksi maka hal ini sudah dapat diambil keputusan,” ungkapnya.
3) Divestasi
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) akhirnya melakukan divestasi atau menjual anak usahanya yaitu PT Sumalindo Alam Lestari dengan nilai Rp330 miliar, guna menyelamatkan perusahaan.
“Hasilnya 77 persen lebih pemegang saham setuju untuk menyelamatkan perusahaan dengan divestasi,” kata Wakil Presiden Direktur PT Sumalindo Lestari Jaya seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (20/2/2013). Menurutnya, anak perusahaan dijual kepada PT Mentari Pertiwi Makmur (MPM) dan dana penjualan akan dialokasikan sebanyak 55% untuk membayar hutang ke bank, 9% untuk pajak, 16% digunakan untuk reorganisasi (pengurangan tenaga kerja) dan 22% untuk belanja modal perusahaan. “Transaksi masih ada yang harus diurus, tapi bulan depan sudah selesai semuanya,” ucapnya. Dengan divestasi ini, lanjut David, diharapkan perusahaan bisa berproduksi lagi, namun dengan melihat kondisi iklim bisnis kayu yang ada sekarang.
“Kalau faktor eksternal (pemerintah) mendukung, bisa berjalan lagi. Kan perusahaan yang produksi kayu sudah berguguran, sektor kehutanan lagi lesu. Kita lihat nanti,” tuturnya.
1.6.Franchasing
- Perusahaan PT. Campina
Sejarah
Es krim Campina, yang memiliki arti kampiun (juara), telah dikenal dimana-mana sejak dulu. Di usianya yang sudah 40 tahun ini, Campina tetap bertahan di hati keluarga Indonesia sebagai es krim yang istimewa disajikan dalam setiap suasana, dengan mutu dan kenikmatan cita rasa khas yang tetap terjaga selama beberapa generasi.
Berawal dari keinginan untuk menyenangkan hati anaknya, Bapak Darmo Hadipranoto berinisiatif membuat es krim sendiri di garasi rumahnya pada tahun 1972. Ketika itu, dibutuhkan usaha ekstra keras untuk mengembangkan usaha es krim di Indonesia. Seiring dengan tantangan yang dihadapi, Campina kemudian berinvestasi dalam pengembangan teknologi.
Pada tahun 1985, pabrik Campina direlokasi ke Rungkut, Surabaya. Dengan mesin-mesin modern untuk mengimbangi permintaan yang semakin meningkat, serta didukung sumber daya manusia yang ahli dalam pengembangan es krim dan sudah teruji secara internasional, Campina melebarkan sayapnya dan terbang semakin tinggi.
KOMITMEN
Campina senantiasa berusaha menjadi produsen es krim terbaik dengan memberi kepuasan kepada pelanggan, pemegang saham dan karyawan perusahaan, tanpa melupakan kelestarian lingkungan. Kiprahnya terbukti dengan diraihnya berbagai penghargaan, termasuk Superbrand 2012, Top Brand 2012, Top Brand for Kids 2012, dan Digital Marketing Award 2011.
Campina tanpa henti melakukan riset untuk mengembangkan varian produknya demi menyesuaikan berbagai segmen pelanggannya. Baik untuk anak-anak, remaja, dewasa dan keluarga. Produk terbarunya, yaitu LuVe Litee, merupakan hasil nyata riset berkesinambungan yang telah berhasil diterima masyarakat sebagai es krim low-fatnon-dairy pertama di Indonesia.
- PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)
Sejarah
Pada tanggal 26 November 1990, H Soeprapto Suparno mendirikan perusahaan PT Jalur Nugraha Ekakurir. Perusahaan ini mulai sebagai divisinya PT Citra Van Titipan Kilat (TiKi) yang bergerak dalam bidang internasional.
Dengan delapan orang dan kapital 100 miliar rupiah JNE memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan, impor kiriman barang, dokumen serta pengantaranya dari luar negeri ke Indonesia.
Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan bergabung sebagai anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang bermakas di Hong Kong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.
Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan memperluas jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TiKi dan namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar domestik. JNE juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi.
Selama setahun-tahun TiKi dan JNE berkembang dan menjadi dua perusahaan yang punya arah diri sendiri. Karena ini dua-duanya perusahaan menjadi saingan. Akhirnya JNE menjadi perusahaan diri sendiri dengan manajemen diri sendiri. JNE menlancar logo sendiri dan membedakan dari TiKi.
JNE juga membeli gedung-gedung pada tahun 2002 dan mendirikan JNE Operations Sorting Center. Kemudian gedungnya untuk pusat kantor JNE juga dibelikan dan didirikan pada tahun 2004. Dua-duanya berada di Jakarta.
Dari tahun ke tahun, pertumbuhan bisnis JNE semakin baik, bahkan di atas rata-rata pertumbuhan industri. Industri sendiri bertumbuh hanya sebesar 10% – 15%, namun bisnis JNE tumbuh hingga 20% tiap tahunnya. Resep keberhasilan JNE adalah tidak mau menunggu konsumen. Lebih baik, JNE menjemput bola. Kurir JNE langsung menjemput barang ke rumah konsumen yang ingin mengirimkan barang. Hanya dengan menelepon, kurir pasti datang ke rumah.
Kalau masih kuatir nilai barang tidak sesuai dengan nilai 10x pengiriman, JNE menganjurkan agar konsumen untuk mengansuransikan barangnya. JNE berkomitmen memberikan layanan yang terbaik. Standar JNE, kalau sampai perusahaan asuransi tidak membayar klaim sesuai hari yang ditentukan, JNE bersedia menggantikan dengan membayar klaim konsumen. Bagi JNE, barang sampai tujuan pelanggan adalah harga mati. Selain itu, sebanyak 170 titik jaringan yang sudah online. Ini memudahkan JNE dan pelanggan untuk mengawasi pengiriman barang.
Satu lagi layanan inovatif dari JNE, Pesona. Pesona adalah pesanan oleh-oleh Nusantara. Setiap orang bisa saling mengirimkan makanan khas daerah tertentu ke sanak keluarga di daerah lain. Contoh, mau kasih oleh-oleh kerupuk bangka ke keluarga di Jakarta. Anda cukup telepon JNE dan JNE akan carikan toko kerupuk yang terkenal di Bangka dan segera dikirimkan. Bahkan, es krimpun bisa dikirimkan melalui JNE.
Tidak sampai di situ, JNE banyak melakukan inovasi-inovasi unggul lainnya. JNE sekarang membuka bisnis baru yakni trucking. Ini adalah layanan pengiriman barang-barang kebutuhan pokok. Layanan trucking ini dilengkapi dengan GPS agar terpantau. JNE juga bekerjasama dengan perusahaan pengiriman barang, UPS. Konsumen bisa mengirimkan barang ke luar negeri lewat UPS ini. Rencana selanjutnya, JNE berencana terjun ke bisnis surat-menyurat di bawah 500 gram. Bisnis yang sebelumnya dimonopoli PT. Pos Indonesia, dengan pencabutan aturan ini maka membuka peluang bagi JNE. JNE saat ini tinggal menunggu aturan pemerintah yang mengatur soal bisnis ini.
Saat ini JNE didukung oleh lebih dari 1000 karyawan dan tidak kurang dari 1.500 gerai yang tersebar luas di Indonesia. Kehandalan JNE juga telah dibuktikan dengan diraihnya berbagai bentuk penghargaan serta sertifikasi ISO 9001:2000 atas jasa layanan yang telah diberikan. Layanan terbaik adalah harga mati bagi JNE. Karena itu, sangat wajar kalau JNE punya SDM yang handal. Bahkan departemen HRD mempunyai empat divisi yaitu intelektual (berhubungan dengan pekerjaan), training (bertugas untuk kegiatan outbound dan memberikan training), spiritual (mengatur kegiatan keagamaan), dan fisikal (berhubungan dengan aktivitas kebugaran badan karyawan). Pemimpin perusahaan JNE berkata, Setiap masa selalu ada tantangannya, tapi kita tetap harus maju menghadapi tantangan itu.
- PT. TIKI TANGERANG
Dimulai dari sebuah pemikiran meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik dan mewujudkan cita-cita untuk ikut serta memajukan.TIKI bukan hanya menjadi pekerja tetapi menjadi pengusaha yang sukses.
Seperti diketahui bahwa TIKI sudah dikenal orang sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman dokumen, barang dan uang. Didirikan oleh Bapak Soeprapto Soeparno pada tahun 1970 dengan ketekunan dan kesabaran beliau akhirnya TIKI berkembang pesat dengan hadirnya cabang-cabang TIKI di berbagai daerah seluruh Indonesia, khususnya kota-kota besar di Indonesia.
Hal positif inilah yang dimanfaatkan oleh ke-3 pendiri TIKI Tangerang, yaitu Bapak H. Effendy Mardianto, Bapak Michael Sudiyanto dan Bapak H. Waluyo. Dengan modal tekad kerjasama Diantara mereka pada tahun 1992, Bapak Effendy Mardianto menghadap ke Bapak Soeprapto untuk meminta izin mendirikan cabang TIKI yang berada di wilayah Tangerang dan akhirnya disetujui. Awal mula kepemimpinan TIKI Tangerang dijalankan oleh Bapak H. Waluyo, yang pada saat itu bersedia mengundurkan diri sebagai karyawan TIKI Pusat demi mengelola TIKI Tangerang yang baru berjalan.Pada tahun 1997, Bapak Effendy Mardianto mulai bergabung bersama-sama Bapak H. Waluyo di TIKI Tangerang demi lebih memajukan perusahaan, dan demikian pula Bapak Michael Sudiyanto tahun 2004 ikut bergabung.
Perbaikan Manajemen, Struktur Organisasi dan Alur Kerja terus dilakukan hingga sekarang. Dengan berharap akan Rahmat & Ridho Allah Swt, TIKI Tangerang adalah wujud cita-cita dari pemiliknya dan hasil kerja keras, keyakinan, dan doa dari seluruh karyawan/ti,anak yatim dan ibu janda.